Tanam paksa atau cultuur stelsel merupakan peraturan yang diterapkan oleh Gubernur
Jenderal Johannes Van Den Bosch yang mewajibkan setiap desa harus menyisihkan
sebagian tanahnya yaitu kurang lebih 20% untuk ditanami komoditas ekspor
khususnya kopi, tebu dan nila. Hasil
tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah
ditentukan dan hasil panennya diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa
yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun pada kebun-kebun
milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Akan tetapi dalam praktiknya peraturan
tersebut tidak diterapkan dengan sesungguhnya, karena seluruh wilayah pertanian
wajib ditanami tanaman yang laku untuk diekspor. Wilayah yang digunakan untuk
praktik cultuur sltelsel pun tetap
dikenakan pajak dan warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja
selama setahun penuh dilahan pertanian.
wiwiksejarah
Jangan jadikan masa lalu mu sebagai penghalang langkahmu, Jadikan masa lalu mu sebagai penyemangat langkahmu!
Kamis, 26 Juni 2014
Novel Pah Troeno
SEJARAH NOVEL "PAH
TROENO" SEBUAH CERMIN REALITAS SOSIAL DI MASA KOLONIAL
I
Seperti semua penulis
novel sejarah Boeka mencoba untuk menyampaikan ide – ide dan pesan dalam
tulisannya yang berjudul "Pah Troeno". Dia menggambarkan setting
masyarakat kolonial di mana Pah Troeno memainkan peran khas seorang petani
kecil yang kecanduan opium dan karena itu hidup dalam kemiskinan yang ajeg.
Penelitian ini tidak akan berurusan dengan kritik sastra, melainkan akan
dikonsentrasikan terutama dengan jaringan antar kelompok atau kekuatan –
kekuatan sosial yang dapat di lihat tidak hanya struktur sosial kolonial tetapi
juga hirarki feodalistik yang kaku dan keras atau struktur kekuasaan.
Di dalam novel tersebut
terdapat sejumlah besar interaksi simbolik yang dihubungkan dengan sistem nilai
yang terkait, misalnya keotoritarian sebagai sebuah hal yang bersamaan dari
sifat feodal birokrasi kolonial; pemberian hormat yang berlebihan; penindasan
di satu sisi dan perbudakan yang atas orang lain; dan lain – lain. Secara sadar
atau tidak, penulis menggambarkan bagaimana masyarakat kolonial bekerja melalui
ekonomi, lembaga-lembaga sosial dan politik, proses sosial yang berkaitan
dengan diskriminasi rasial, ekspliotasi ekonomi dan korupsi yang menjadi
tinjauan penuh.
Rabu, 25 Juni 2014
Gapura Waringin Lawang
Gapura Wringin Lawang terletak di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati
Pasar, Trowulan. Sekitar 3 km dari candi brahu. Bentuk wringin lawang persis gapura candi bentar pura-pura di bali.
Hanya, wringin lawang berukuran lebih besar, dan tentu saja berumur
lebih tua. Belum diketahui pasti kapan wringin lawang dibangun, tapi
diperkirakan pada abad ke-14 masehi. Gapura
wringin lawang dibuat dari bata merah. Berukuran 13 x 11 meter dengan
tinggi 15,5 meter.
Mengenai fungsi wringin lawang, ada beragam pendapat mengemuka. Salah
satunya mengatakan wringin lawang berfungsi sebagai pintu masuk ke
kediaman Mahapatih Gajah Mada. Tapi kebanyakan sejarawan beranggapan gapura ini adalah
pintu masuk menuju komplek bangunan penting di ibu kota Majapahit, tanpa
bisa memastikan secara spesifik bangunan apa itu.
KONFLIK MALUKU TAHUN 1999-2002
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Negeri Maluku merupakan
daerah dengan penduduk yang heterogen. Daerah Maluku merupakan daerah yang
sejak lama dicari-cari oleh bangsa-bangsa Eropa karena daerah ini merupakan
daerah yang kaya rempah-rempah seperti cengkih dan pala. Kedatangan bangsa Eropa
menyebabkan bangsa Maluku sejak saat itu
telah membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki peradaban yang
berbeda. Sehingga mereka memiliki keunggulan tertentu yaitu nilai budaya cinta
damai dalam bentuk pela, gandong, duan
lolat (nama lambang perdamaian). Namun karena adanya kebijakan pemerintahan
kolonial yang menjadikan Maluku tersegregasi baik secara politik maupun sosio
keagamaan (Islam dan Kristen) menyebabkan terjadinya suatu konflik antar
masyarakat Maluku (kaum Islam dan kaum Kristen). Akibat dari segresi tersebut
masih berlangsung dan menguat pada masa setelah rezim Orde Baru. Sehingga baik
dari elite politik maupun elite agama tidak mampu meyatukan masyarakat dan
membuat konflik yang ada di Maluku menjadi konflik yang berkepanjangan.
MAHATMA GANDHI DAN PERANANNYA DALAM PERJUANGAN PERGERAKAN DI INDIA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengantarkan ke
pintu kemerdekaannya, India tidak lepas dari peran dari seorang tokoh yang
religius dan gigih. Dia adalah Mahatma Gandhi, seorang tokoh yang
memperjuangkan kemerdekaan India dengan berani menentang kebijakan-kebijakan
yang diterapkan oleh Inggris serta berusaha mewujudkan dan memperjungkn
keadilan bagi seluruh rakyat India.
Mempelajari kehidupan
Mahatma Gandhi sama saja dengan menelusuri kembali perjuangan rakyat India
dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasannya. Mahatma Gandhi memiliki
kepribadian yang unik, disatu sisi dia sebagai orang suci yang hidup bersama
rakyat jelata, tetapi disisi lain dia adalah seorang politisi hebat yang
mempunyai pemikiran yang luar biasa.
Aids di Ethiopia
EPIDEMI HIV/AIDS
DI ETHIOPIA
Tugas Sejarah Afrika
Dosen Pengampu: Riyadi, M.Pd,M.A
Wiwik
Setyaningsih K4412080
Pendidikan
Sejarah
JURUSAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
Selasa, 24 Juni 2014
Raja-raja Majapahit
- Kertajasa Jawardhana (1293 – 1309)
Merupakan
pendiri kerajaan Majapahit, pada masa pemerintahannya, Raden Wijaya
dibantu oleh mereka yang turut berjasa dalam merintis berdirinya
Kerajaan Majapahit, Aryawiraraja yang sangat besar jasanya diberi
kekuasaan atas sebelah Timur meliputi daerah Lumajang, Blambangan. Raden
Wijaya memerintah dengan sangat baik dan bijaksana. Susunan
pemerintahannya tidak berbeda dengan susunan pemerintahan Kerajaan
Singasari.
Langganan:
Postingan (Atom)